Halo sobat, pecinta travelling di mana saja berada. Kali ini admin akan menceritakan bagaimana perjalanan saya bersama teman-teman mengunjungi tempat wisata yang sangat mengagumkan, Yaitu sebuah negeri diatas awan atau yang lebih dikenal dengan B29 yang berada di Kabupaten lumajang. Tepatnya di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Propinsi Jawa Timur. Puncak B29 Lumajang masih terdapat dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Bukit 29 (B29) mempunyai ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang merupakan puncak tertinggi dikawasan pegunungan lereng Bromo Tengger. Saya akan menceritakan perjalanan Menikmati Indahnya Negeri Diatas Awan B29 Lumajang. Saya berasal dari Kota reog, tepatnya Kabupaten Ponorogo. Bagimana ceritanya? Silahkan ikuti di bawah ini.
Hari itu Jum’at tanggal 24 Juli 2015 tepatnya ke delapan Hari Raya Idul Fitri 1436H, dari sinilah di mulai. Kami dari Ponorogo berangkat jam 8 pagi melewati Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Malang. Perjalanan kami sempat mengalami kemacetan di Kota Trenggalek karena ada Tradisi Kupatan. Lalu kami meneruskan perjalanan dan berhenti sejenak untuk menunaikan Sholat Jum’at di Selopuro Blitar. Setelah itu perjalanan kami lanjutkan melewati Karangkates, namun kami mengalami permasalahan karena salah satu teman kami mengalami bocor ban. Setelah selesai menambal ban, Lalu perjalanan kami lanjutkan melewati Kota Kepanjen dan kami sempatkan berhenti untuk makan sore. Sungguh nikmat sekali sore itu.. Kami bersembilan makan Soto Ayam di sebuah warung makan yang tak begitu luas namun tempat yang bersih membuat kami sangat lahab menyantapnya tak tersisa sedikitpun.
Setelah itu kami lanjutkan perjalanan melalui Kacuk, Gadang, Stasiun Malang, Rampal, Tumpang Gubuk Klakah, Ngadas dan berhenti di pertigaan Jemplang. Memasuki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kami berhenti untuk membeli ticket masuk sebesar Rp. 27.500 untuk masing-masing orang. Di pertigaan jemplang ini kami disambut dengan cuaca yang dingin menusuk tulang. Kami hangatkan dengan mampir di warung kopi untuk sekedar melepas lelah dan menghangatkan badan sambil bertanya tentang rute menuju Negri Diatas Awan B29. Maklum, ini adalah perjalan pertama kami untuk mengunjungi destinasi wisata tersebut. Kami pun di beri tahu arah rute menuju B29 lewat lautan pasir Bromo yang lebih dekat tapi lewat jalan yang ektrim dan lewat Ranupane yang lebih lama tapi lumayan mudah untuk di lalui. Akhirnya kami memutuskan lewat Ranupane. Di Ranupane ini adalah rest area bagi para pendaki Gunung Semeru. Kami berhenti sejenak untuk berfoto ria di Ranupane ini, Sambil saya mengeluarkan sebatang rokok untuk menghilangkan penat dan lelah selama perjalanan ini.
Setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju B29 melalui rute yang kami tanyakan waktu istirahat di Ranupane. Kami melawati hutan belantara kurang lebih 40km jaraknya, dan kami tidak berpapasan dengan sorangpun di tengah perjalanan tersebut. Jalan yang hanya cukup 1 mobil atau jika berpapasan harus salah satu berhenti. Salah satu teman saya sempat terjatuh karena bertubrukan dengan motor didepannya. Jalan yang di penuhi batu-batu terjal sebesar kepalan tangan selalu menemani kita sampai pada akhirnya kami memasuki perkampungan penduduk yang sudah mulai rame. Kami berhenti di sebuah toko untuk membeli air mineral, mie instan dan kebutuhan lainnya untuk kita masak jika sudah sampai puncak nanti. Memang sengaja kami bawa perlengkapan camping untuk acara tersebut. Tak lupa kami sempatkan bertanya kepada pemilik toko tersebut. “ Masih Jauh nggak pak kalau ke puncak B29?” Bapak yang punya toko menjawab, “ masih Sekitar 2 jam Lagi mas”. Hah.... kami terperanjat mendengar itu…Saya lihat jam menunjukkan pukul 10 Malam. Berarti sampai puncak nanti jam 12 Malam. Hah.. Sungguh perjalanan yang cukup melelahkan.
Akhirnya kami lanjutkan perjalanan dengan melewati jalan yang terus menanjak berliku-liku namun dengan jalan beraspal yang lumayan enak dilalui. Akhirnya kami memasuki Desa Argosari dengan tugu ucapan " SELAMAT DATANG KAWASAN WISATA B29 DESA ARGOSARI KEC. SENDURO KAB, LUMAJANG ”. Memasuki jalan menuju Puncak B29 kami ditawari Ojek seharga Rp.75.000 -100.000 rupiah, Namun kami melanjutkan perjalanan karena jika berjalan kaki jaraknya kurang lebih 7 km. Dan ternyata, jalan ke puncak tersebut memang benar-benar ekstrim, jalan yang kanan kiri di penuhi jurang. Jikalau terpeleset bisa-bisa “ lebih baik pulang nama dari pada gagal dalam tugas” .. ah.. sedikit lebai. Tapi memang benar, jalannya di kelilingi jurang-jurang yang siap menerima siapa saja yang tidak berhati-hati dan ceroboh. Bahkan banyak pengunjung lain yang saya temui menyerah dan naik ojek. Ada juga yang jalan kaki dengan menitipkan motor dan mobilnya di perkampungan penduduk sekitar.
Kami pun akhirnya berhenti untuk memikirkan bagaimana selanjutnya, karena di antara kami ada perbedaan pendapat, ada yang ingin meneruskan ada yang ingin berhenti karena kondisi lelah, lapar dan sedikit emosi. Untuk mencairkan suasana tersebut kami segera membuka peralatan camping untuk memasak mie instan dan membuat teh hangat dan secangkir kopi. Udara yang sangat dingin membuat kami semua memakai sarung dan jaket tebal untuk mengusir hawa dingin tersebut, Admin sendiri sampai rangkap 3 bajunya. Sungguh nikmat kami menikmati hidangan malam itu. Tak terasa waktu sudah menjelang pagi. Akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Karena lelah dan kantuk yang terus menghantui kami, terpaksa kami berhenti di sebuah masjid untuk melepas lelah, disini di putuskan jika akhirnya dari kami hanya dua saja yang mencapi puncak dengan menaiki ojek. Yang lainnya tinggal di masjid untuk tidur dan menyambut sunrise pagi yang bisa anda lihat fotonya di bawah nanti. Dengan udara sekitar 5 derajat Celsius. Udara yang sangat dingin dan tidak terbiasanya kami. Membuat kami banyak yang gak bisa tidur. Walaupun tidur pun mungkin hanya 1-2 jam saja.
Sekitar jam setengah lima subuh kami terbangun dan segera saya keluarkan kamera saya untuk mengabadikan momen tersebut. Dari ufuk timur sunrise mulai kelihatan, dan Subhanaallah .. sungguh view yang sangat menakjubkan. Gunung Raung yang tampak mengeluarkan erupsinya pun kelihatan dari sisi Timur dan dari sisi barat tampak Gunung Bromo dengan keelokannya. Dan dari sisi selatan tampak Gunung Semeru sebagai salah satu gunung tertinggi di Jawa, Ini sungguh luar biasa, Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Bagimana keelokan dari Negeri Diatas Awan B29 tersebut, berikut ini foto-fotonya:
Tak lupa saya ucapakan terima kasih kepada: Bayu Ernawanto, Khusainul An Nizan, Kharisma Wijaya, Agung Sutrisno, Hamim Djazuli, Moh. Ansori, Ahmad Kholid Sukri, Priadoni Prajuritan. Dengan kamu semua kita sama-sama belajar bagaimana memaknai hidup, bagaimana mencintai alam yang kelak akan diwarisi oleh anak cucu kita dan bagaimana menjalin semangat kebersamaan tanpa lelah. Bagi kami BAHAGIA ITU SIMPLE, salah satunya adalah Menikmati Indahnya Negeri Diatas Awan B29 Lumajang. Sebuah perjalanan yang tak bisa kami lupakan, entah kapan lagi kami bisa memelukmu, B29.... AKU MERINDUKANMU.
0 komentar:
Posting Komentar